Khairunnisa Puspitasari
Selasa, 09 Oktober 2012
Minggu, 23 September 2012
Jumat, 21 September 2012
BUKU
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I
KONDISI
FISIK WILAYAH GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK ........................................................................................................1
A. BENTUK-BENTUK
DATARAN ..................................................................1
B. HUBUNGAN KONDISI FISIK DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK
......4
C. HUBUNGAN KONDISI GEOGRAFIS DENGAN TRANSPORTASI
........5
BAB II
PERMASALAHAN
PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN ...............................................................................................9
A. PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
......................10
B. UNSUR-UNSUR DINAMIKA PENDUDUK
.............................................12
C. DAMPAK KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN
.............20
D.
UPAYA
PENGENDALIAN AKIBAT DAMPAK KEPENDUDUKAN..21
BAB III
LINGKUNGAN
HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN...........................................................................................24
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
HIDUP.....................................................25
B. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP
.................................................27
C.
ARTI
PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN..................30
D.
KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP .................................................. 32
E. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................40
F. PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN ....................................................41
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................45
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan nikmatnya saya dapat menyelesaikan tugas editor Buku pada
mata kuliah Pengembangan Media Pembelajatan Geografi ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Bapak Djoko selaku dosen Pengembangan Media Pembelajaran Geografi yang senantiasa membimbing saya dalam mengerjakan tugas editor buku ini.
Tugas
Editor buku ini merupakan tugas yang menarik karena mahasiswa dibiarkan
mengembangkan kreasi dan ketrampilan dalam mengedit buku sesuai dengan yang
mereka inginkan tanpa harus mengubah isi pada buku ini. Untuk itu didalam pengeditan buku ini
saya bertujuan untuk mengubah atau meringkas buku dengan format di dalam word
tanpa harus mengubah isi buku. Dengan demikian saya harapkan pembaca tidak
mengalami kejenuhan pada saat membacanya dan pembaca juga tidak direpotkan
untuk membawa buku ini. Saya akan mengatur ukuran yang sesuai untuk buku
pegangan atau buku saku. Hal ini sangat berguna bagi pembaca yang hendak
membaca buku ini dimanapun yang mereka harapkan karena hanya membawa buku
kecil.
Saya menyadari bahwa buku ini belumlah
sempurna sehingga kritik dan saran diharapkan untuk perbaikan makalah saya. Dan adanya perbaikan yang berulang-ulang menjadikan buku ini lebih baik, mudah dipahami
bagi semua pembaca dan diri saya sendiri, sehingga buku ini
diterbitkan dengan kesempurnaan. Selebihnya apabila ada
kesalahan didalam buku ini, sepenuhnya bukan tanggung jawab editor, melainkan
tanggung jawab pengarang. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Editor
BAB I
|
KONDISI FISIK WILAYAH
GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS
PENDUDUK
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di
daratan maupun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai
hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya. Masih ingatkah kalian bahwa
kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu
ciri utama kajian geografi adalah mengkaji saling hubungan antara unsur fisik
dan unsur sosial di permukaan bumi. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia
pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan
kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh
terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan
fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya. Dalam bab ini kita akan membahas kondisi
fisik geografis dengan aktivitas penduduk.
A. BENTUK-BENTUK
DATARAN
Coba
kamu ingat kembali materi pada bab I tentang keragaman bentuk-bentuk muka bumi?
Ternyata di Indonesia ini memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang
ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, ada yang disebut
dataran rendah, dan ada yang disebut pantai.
Agar
lebih memperdalam penguasaan materi dalam bab ini, coba kalian cermati uraian
bentuk-bentuk dataran berikut contohnya di bawah ini.
2. Wilayah
Pegunungan
3. Wilayah Dataran
Rendah
Dataran rendah
adalah bentuk muka bumi yang relatif datar dan letaknya di daerah yang
rendah memiliki ketinggian kurang dari 600 meter di atas permukaan laut.
Ciri-cirinya daerahnya datar, ketersediaan air cukup. (Gambar 1.3)
Daerah pantai
adalah daerah yang letaknya ditepi laut dimana
sejauh air pasang masih bisa mencapai daratan. (Gambar 1.4) Dariuraian di atas
tentunya kalian akan memahami, saat ini kamu bertempat tinggal dimana? Di
dataran tinggi? Di dataran rendah? Ataukah kalian berdomisili di daerah pantai?
Jadi menurut pendapat kalian apa yang dimaksud dengan dataran tinggi, dataran
rendah, atau daerah pantai itu? Berikan contoh di daaerah kalian!
TUGAS INDIVIDU
B. HUBUNGAN
KONDISI FISIK DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK
Ternyata
lingkungan fisik tempat hidup manusia di permukaan bumi ini berbedabeda. Ada
wilayah yang bergunung dan berbukit, tanahnya kurang subur, iklimya tidak
nyaman. Kondisi yang demikian akan menyulitkan penduduknya, baik di bidang
ekonomi maupun transportasi. Sebaliknya ada pula wilyah permukaan bumi yang
topografinya landai, iklimnya nyaman, curah hujan cukup, tanahnya subur. Bagi
daerah yang subur, topografinya landai cukup sumber air iklimnya nyaman,
menjadi pusat akumulasi penduduk untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
cenderung dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya, walaupun tidak sepenuhnya
mutlak. Konsentrasi penduduk cenderung terjadi pada daerah-daerah yang
topografi datar, tanahnya subur, dekat dengan sumber air, dan iklimnya sejuk.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia mampu
mengurangi pengaruh lingkungan alamnya, karena ada faktorfaktor endogen dalam diri
manusia yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai kesulitan. Hubungan aktivitas
penduduk yang berkaitan dengan kondisi fisik dapat dijelaskan sebagai berikut.
3. Aktivitas
penduduk di wilayah dataran rendah
pencahariannya sebagai
nelayan menangkap ikan, (Gambar 1.9) karena pantai yang landai, gelombang laut
tidak terlalu besar, baik untuk dijadikan dermaga tempat berlabuhnya
kapal-kapal motor para nelayan.
TUGAS KELOMPOK
C. HUBUNGAN
KONDISI GEOGRAFIS DENGAN TRANSPORTASI
Kegiatan
transportasi memiliki hubungan erat dengan kondisi fisik suatu daerah dan
kegiatan ekonomi suatu daerah. Pada daerah dataran tinggi ongkos transportasi
relatif mahal karena medan yang berbukit, tanjakkan dan banyak berbelok-belok,
berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar. Tidak jarang pada daerah berbukit
dan bergunung seperti di Irian Jaya transportasi untuk menghubungkan satu
daerah dengan daerah lain tidak lewat daratan, tetapi lebih banyak menggunakan
pesawat terbang. Berbeda dengan di dataran rendah, sarana jalan yang datar dan
tidak ada tanjakan, ongkos transportasi relatif lebih murah, dan berpengaruh
terhadap kebutuhan ekonomi penduduk. Bagaimana halnya untuk wilayah laut?
Indonesia memiliki wilayah yang beragam yang terdiri dari berbagai pulau yang
menjadi kendala yang perlu disikapi dalam kaitannya dengan sarana dan prasarana
transportasinya. Jenis sarana transportasi yang ada di Indonesia masih ada yang
bersifat dominan dan berbedabeda.
Transportasi
yang dikembangkan di Sulawesi sesuai dengan kondisi fisiknya demikian juga yang
ada di Papua dan Maluku. Dominan menggunakan pelayaran pantai dan feri. (Gambar
1.13)
TUGAS KELOMPOK
LATIHAN
|
A. Pilihlah
jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf
didepannya.
1. Pemanfaatan
lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada,
a. Kondisi
lingkungan fisik itu sendiri
b. kualitas
manusianya.
c. Teknologi
yang dimiliki
d. Kondisi
lingkungan fisik dan kualitas manusianya
2. Keragaman
bentuk muka bumi, didaratan ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan
aktivitas manusianya, hal ini terbukti dengan:
a. Wilayah dataran tinggi, kegiatan
ekonomi penduduk berupa pertanian sawah
b. Wilayah pegunungan, kegiatan ekonomi
penduduk berupa perkebunan tebu
c. Wilayah dataran rendah, kegiatan
ekonomi penduduk berupa perikanan laut
d. Wilayah pantai kegiatan ekonomi penduduk,
tidak selalu berupa perikan laut
3. Wilayah
dataran tinggi adalah bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya
didaerah yang tinggi, dengan ketinggian antara:
a. 600 – 800 m
b. 600 - 700 m
c. 700 - 800 m
d. 650 - 800 m
4. Kondisi
geografis suatu daerah, ternyata erat hubungannya dengan Kegiatan
transportasidaerah yang bersangkutan, terbukti:
a. Di pulau Jawa
transportasi yang menghubungkan antar daerah di dominasi oleh prasarana
angkutan sungai
b. Kondisi
geografis Pulau Kalimantan memiliki banyak sungai-sungai besar, dan
panjang-panjang, sehingga angkutan jalan raya antar propinsi sangat efektif
c. Di wilayah timur Sumatera yang berawa-rawa
dan memiliki banyak sungai-sungai panjang dikembangkan alat angkutan air berupa
speedboad dan jet foil.
d. Transportasi
yang dikembangkan di Sulawesi sesuai dengan kondisi fisiknya yang dominan
menggunakan pelayaran pantai dan feri
B. Jawablah
dengan singkat!
1. Tuliskan
ciri-ciri wilayah dataran tinggi!
2. Mengapa
aktivitas pertanian penduduk didataran rendah berbeda dengan di wilayah
pegunungan?
3. Mengapa
aktivitas pertanian di wilayah dataran tinggi, cenderung pada pertanian hortikultural?
4. Mengapa
trasportasi di Sumatera bagian timur lebih dominan menggunakan alat transportasi
sampan?
C. Isilah titik-titik
pada tabel berikut dengan jawaban secara singkat dan jelas! Tuliskanjawabanmu
pada kolom dalam tabel berikut:
BAB II
|
PERMASALAHAN PENDUDUK
DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PEMBANGUNAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu mengidentifikasi
permasalahan penduduk, menjelaskan unsur-unsur dinamika penduduk, serta menjelaskan
dampaknya terhadap pembangunan.
PETA
KONSEP
KATA
KUNCI : Masalah
penduduk, dampak pembangunan
A. PERKEMBANGAN
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
Mari
kita perhatikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia pada Tabel berikut.
Tabel
2.1
Sumber: BPS dan
ESCAP Population Data Sheet,2007
Menurut
sensus penduduk yang telah dilaksanakan, jumlah penduduk Indonesia adalah 97,09
juta jiwa (1961), 119,21 juta jiwa (1971), 147,49 juta jiwa (1980), 179,29 juta
jiwa (1990), dan 204,3 juta jiwa (1997). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa
jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kita lihat
berikutnya yaitu pertumbuhan penduduk, periode tahun 1961-1971 adalah 2,10%,
1971-1980 adalah 2,32%, 1980-1990 adalah 1,98% per tahun, dan 1990-2000 adalah
1,7%.
lainnya?
Tabel
2.2
Sumber : World
Population Data Sheet 2003.
Indonesia di
antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara manakah yang
paling sedikit penduduknya?
Tabel
2.3
Jumlah
Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003
Selanjutnya
mari kita perhatikan Tabel 2. 4 tentang pertumbuhan penduduk. Meskipun angka
pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh setelah Myanmar, namun
karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi.
Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?
Tabel
2.4
Pertumbuhan
Penduduk Negara-negara di ASEAN
Sumber: World Population Data
Sheet 2004
B. UNSUR-UNSUR
DINAMIKA PENDUDUK
Mengapa jumlah
penduduk Indonesia selalu berubah dari waktu ke waktu? Hal ini
disebabkan
karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk, disebut
dinamika penduduk. Jika jumlah kelahiran bayi lebih besar daripada jumlah
kematian, maka jumlah penduduk akan bertambah. Bagimana sebaliknya, jika jumlah
kelahiran bayi lebih sedikit daripada jumlah kematian?
Perpindahan
penduduk akan mempengaruhi jumlah penduduk suatu wilayah disebabkan oleh penduduk
yang masuk atau keluar. Jika penduduk yang masuk lebih banyak daripada penduduk
yang keluar, maka penduduk wilayah tersebut akan bertambah jumlahnya. Bagaimana
sebaliknya jika penduduk yang keluar lebih banyak daripada penduduk yang masuk?
1. Tingkat
Kelahiran
Tingkat
kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau
tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi
dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
• Angka
Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang
menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
Contoh: Penduduk
Indonesia pertengahan tahun 1980 = 147.000.000 jiwa, kelahiran 4.998.000 jiwa.
Berdasarkan
kriteria, angka tersebut masih tergolong rendah, sebab untuk menentukan tinggi
rendahnya tingkat kelahiran digunakan penggolongan sebagai berikut:
a. Angka
kelahiran lebih dari 40 tergolong tinggi
b. Angka
kelahiran 30 – 40 tergolong sedang
c. Angka
kelahiran kurang dari 30 tergolong rendah
Tuliskan dengan
kata-kata anda sendiri secara lengkap Crude Birth Rate adalah...........
........................................................................................................
• Angka
Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang
menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi
atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.
General
Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
Contoh:
Penduduk Makasar
pertengahan tahu 1970 sebesar 4.546.942 orang. Kelahiran pada tahun 1970 =
182.880 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
1.165.680 orang
Tugas Kelompok
2. Tingkat
Kematian
Tingkat kematian
(mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu
yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga
cara, yaitu:
• Tingkat
Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR), adalah angka yang menunjukkan
ratarata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
Contoh :
D = jumlah
kematian pada tahun x
P = jumlah
penduduk pada tahun x
K = 1000
Contoh: Kabupaten
Luwuk tahun 1990 penduduknya 600.000. Kematian pada tahun itu 1500 Orang
• Tingkat
Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR), adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok
yang sama Age Specific Death Rate (ASDR) (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok
Umur Tertentu)
Di = jumlah
kematian penduduk berumur
Pi = jumlah
penduduk berumur i pada pertengahan tahun
k = 1000
Contoh: Penduduk
Bima yang meninggal pada usian 60 - 64 tahun 2000 jumlahnya 1.000 Jumlah penduduk
kelompok 60 – 64 = 100.000
• Tingkat
Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya
bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup. Rumus:
Dimana:
D0 = Jumlah
kematian bayi pada tahun tertentu
B = Jumlah
kelahiran
k = konstan
(1000)
Contoh: Di
Maluku tahun 2000 terdapat kematian bayi sebesar 225 jiwa. Jumlah kelahiran
bayi pada tahun 2000 ada 3.594 jiwa. Berapa tingkat kematian bayi di daerah
tersebut?
Jawab:
Artinya setiap
1000 orang bayi yang lahir hidup terdapat kematian bayi sebanyak 63 jiwa.
TUGAS KELOMPOK
TUGAS KELOMPOK
3. Kepadatan
Penduduk Indonesia
Kepadatan
penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-wilayah tertentu. Hal
tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas
wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk tiap satu km2 atau tiap satu
mil. Dengan demikian, ada daerah yang berpenduduk padat dan ada yang jarang.
TUGAS KELOMPOK
Bagi
kamu yang tinggal di perkotaan terutama di pulau Jawa, hitung berapa luas
wilayah RT dan juga berapa jumlah penduduk yang menghuninya, kemudian
bandingkan dengan kepadatan penduduk Indonesia. Tidak sama bukan, lebih padatkah?
Bagi kamu yang tinggal di pedesaan dan di luar pulau Jawa dan Bali,
bagaimanakah kepadatannya jika dibandingkan dengan kepadatan penduduk
Indonesia? Jadi apa yang menjadi permasalahan penduduk di Indonesia dalam
hubungannnya dengan kepadatan? Coba sekarang perhatikan Tabel 2.5 bandingkan
kepadatan antar pulau yang ada. Apakah penyebarannya merata di setiap wilayahnya?
Bagaimana perbedaan kepadatan antara wilayah yang padat dengan yang jarang? Bagaimana
kesimpulan yang dapat dijelaskan dari hasil analisismu di atas?
Tabel
2.5
Kepadatan
Penduduk Indonesia Menurut Pulau
Sumber:
Population Data Sheet 2003
Sekarang
bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN. Perhatikan Tabel
2.6 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara negara-negara ASEAN? Negara
mana yang paling padat dan paling jarang penduduknya?
Tabel
2.6
Kepadatan
Penduduk ASEAN Tahun 2003
Sumber:
Population Data Sheet 2003
Ternyata,
jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, Indonesia tidak termasuk negara
yang padat penduduknya, kepadatannya mencapai 290 orang per-mil2 atau 181 orang
per-km2 (1 mil = 1,6 km). Bandingkanlah dengan negara lain di ASEAN, Indonesia
berada pada urutan ke lima setelah Singapora, Filipina, Vietnam dan Thailand.
TUGAS
KELOMPOK
4. Komposisi
Penduduk Indonesia
Penduduk
pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin, mata
pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi penduduk.
Berdasarkan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, keadaan penduduk suatu
wilayah dapat dibedakan berdasarkan tiga kelompok berikut:
1. Kelompok
ekspansif; menujukkan sebagian besar penduduknya berada pada kelompok umur
paling muda. Hal ini disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran suatu
wilayah. Negara-negara seperti Indonesia, India, dan Kenya memliki bentuk
piramida ekspansif. Di negara-negara tersebut kelompok usia muda lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok usia tua.
2. Kelompok
kontraktif; menunjukkan jumlah penduduk pada kelompok usia paling muda mengalami
penurunan. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran dapat dikurangi sedemikian rupa,
sehingga kelompok usia muda semakin berkurang. Negara yang memiliki bentuk piramida
demikian antara lain adalah Amerika Serikat.
3. Kelompok
stasioner; perbandingan umur hampir tidak ada. Jumlah kelompok umur muda,
dewasa dan tua sama banyaknya. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran pada negara
yang bersangkutan rendah. Negara-negara di Eropa seperti Perancis, Jerman, dan
Swedia memiliki bentuk piramida penduduk seperti ini.
TUGAS KELOMPOK
5. Rasio Jenis
Kelamin (Sex Ratio) dan Angka Beban Ketergantungan
Rasio
Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan
perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Angka
beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk usia produktif dengan
penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok
usia di mana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu
antara usia 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok usia
di mana ia tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu kelompok
usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung oleh
mereka yang berada pada kelompok usia produktif.
Jika
tertulis angka beban ketergantungan suatu wilayah adalah 87, artinya setiap 100
orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 87 orang penduduk usia
non-produktif.
TUGAS
KELOMPOK
TUGAS
KELOMPOK
6. Angka Harapan
Hidup
Angka
harapan hidup (life expectancy) pada suatu wilayah adalah perkiraan
sampai berapa lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan hidup. Angka
harapan hidup yang digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu lahir (life
expectancy at birth) dan dinyatakan dengan tahun.
Angka
harapan hidup penduduk Indonesia secara keseluruhan, sejak tahun 1967 telah mengalami
peningkatan. Pada tahun 1967 angka harapan hidup penduduk Indonesia adalah 45,73
tahun dan pada tahun 1992 adalah 62,34 tahun. Jadi, selama periode tersebut
telah terjadi kenaikan sebesar 16,61 tahun. Pada tahun 1997 angka harapan hidup
diperkirakan meningkat lagi menjadi 64,25 tahun.
Tabel 2.7
Angka Harapan Hidup di Indonesia Tahun 1967-2003
Sumber:
Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN
Warta
Demografi, Th-25, No.2, 1995 Population Data Sheet 1997 dan 2003 Meskipun angka
harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup berarti,
namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, Indonesia memiliki
angka harapan hidup relatif kecil, yaitu menduduki urutan ke tujuh.
TUGAS KELOMPOK
Tabel
2.8
Angka
Harapan Hidup Pada Saat Lahir di ASEAN 1997 dan 2003
Sumber:
World Population Data Sheet, 1997 dan 2003
TUGAS
KELOMPOK
Tabel
2.9
Angka
Harapan Hidup menurut Provinsi Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun
1971,
1980, 1990, dan 2000
Sumber: BPS 2001
C. DAMPAK
KEPENDUDUKAN TERHADAP PEMBANGUNAN
Kondisi
kependudukan Indonesia dewasa ini belum banyak menguntungkan bagi pelaksanaan
pembangunan nasional. Tetapi justru menimbulkan fenomena kependudukan dalam
bebagai kehidupan yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan
pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
Kebijakan dalam
bidang pembangunan dewasa ini pada hakikatnya masih ditujukan kepada
peningkatan kualitas hidup melalui sistem di luar kependudukan yang ditujukan untuk
mempengaruhi sistem kependudukan. Tujuan pembagunan adalah meningkatkan
kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan sumberdaya alam lingkungannya.
Pembangunan berkelanjutan tidak mengacu kepada kebutuhan sekarang saja. Namun
terus dilaksanakan untu kmasa mendatang namun harus memperhatikan kelestarian
sumberdaya alam yang ada, demi kepentingan generasi yang akan datang. Dampak
permasalahan kependudukan dapat diidentifikasi sebagi berikut;
a.
Di
daerah perkotaan terjadi penyempitan lahan akibat pembangunan industri dan perumahan.
b.
Terjadi
kemerosotan lingkungan di beberapa wilayah akibat terjadinya pencemaran lingkungan
dengan adanya pembangunan industri.
c.
Berubahnya
fungsi lahan dari pertanian mejadi industri/perumahan. Hal ini meyebabkan pemilikan
lahan semakin sempit, akibat adanya polarisasi pemilikan lahan pertanian dan
pertambahan penduduk di perdesaan yang menyebabkan terjadinya pengangguran tidak
kentara.
d.
Industrialisasi
diperkotaan memacu adanya arus urbanisasi yang berpengaruh terhadap penghasilan
di desa karena di desa kekurangan tenaga kerja.
e.
Krisis
ekonomi dewasa ini memberikan dampak negatif terhadap kualitas penduduk. Jumlah
penduduk miskin dewasa ini (Jawa Post, Desember 2007) mencapai 39 juta, dan pengangguran
berjumlah 36 juta jiwa.
f.
Terjadinya
perubahan struktur ekonomi di masyarakat dari kegiatan pertanian primer ke
industri sekunder dan sektor jasa.
g.
Ketimpangan
persebaran penduduk, pada daerah-daerah yang sulit dijangkau menyebabkan
rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan
h.
Persebaran
penduduk yang tidak merata ini menyebabkan pada daerah yang jarang penduduknya,
kekayaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya menjadi kurang termanfaatkan
karena kekurangan sumber daya manusia untuk mengelolanya.
i.
Sebaliknya,
pada daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan sumberdaya manusia
sehingga terjadi pengangguran, pemukiman kumuh, dan kemiskinan. Hal ini disebabkan,
sumber daya alam di daerahnya sudah tidak dapat mendukung kehidupan penduduknya
yang sudah melebihi kapasitas daya dukungnya.
D. UPAYA
PENGENDALIAN AKIBAT DAMPAK KEPENDUDUKAN
1. Melaksanakan Program Keluarga
Berencana
Dilakukan dengan
cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program keluarga berencana, menunda
perkawinan usia muda, dan meningkatkan pendidikan. Jika keberhasilan yang telah
dicapai Indonesia dipertahankan terus, pertumbuhan penduduk pada tahun 2025
nanti diharapkan dapat menjadi 0,56%.
2. Melaksanakan Program Transmigrasi
Upaya ini
dilakukan melalui transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya. Upaya persebaran penduduk dengan cara transmigrasi telah dilakukan
sejak pemerintahan kolonial, dinamakan kolonisasi. Pelaksanaan pemindahan
pertama kali dilaksanakan pada tahun 1905, yaitu dari pulau jawa dengan tujuan
Lampung. Sampai tahun 1921 jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan mencapai
19.572 jiwa. Pada tahun 1927 penduduk yang berhasil dipindahkan dari Pulau Jawa
sebanyak 24.000 jiwa dan pada tahuan 1941 berhasil memindahkan sebanyak 45.000
jiwa. Menyadari pentingnya upaya pemerataan dalam proses pembangunan, pemindahan
penduduk dilakukan pula oleh pemerintah Indonesia, disebut transmigrasi.
Transmigrasi merupakan pemindahan penduduk dari satu daerah yang padat
penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya. Transmigrasi pertama kali
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1951. Keberhasilan program
ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan.
Pada Pelita I tercatat 45.169 kepala keluarga (KK) dan pada Pelita II sebanyak
250.000 KK.
3. Pencegahan
Arus Urbanisasi
Pencegahan
arus urbanisasi dari desa ke kota, dilakukan upaya pemerataan pembangunan hingga
pelosok, perbaikan sarana prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi
pedesaan. Dengan demikian penduduk desa tidak berbondong-bondong pindah ke
kota, karena desanya sudah menyediakan fasilitas untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduknya.
4. Meningkatkan
Kualitas Kependudukan
Peningkatan
kualitas penduduk dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
a.
Untuk
mengatasi permasalahan di bidang kesehatan, dilakukan penyusunan pedoman gizi,
yang dapat dicapai oleh penduduk. Selain itu, dibangun pula fasilitas kesehatan
berapa rumah sakit dan puskesmas, serta jumlah dokter dan perawat yang ditambah
dan disebarkan ke seluruh pelosok tanah air.
b.
Untuk
mengurangi murid putus sekolah, diadakan kelompok belajar paket dan sekolah terbuka
supaya sekolah tersebut tidak mengganggu kegiatan lainnya. Selain itu, dilakukan
pula program wajib belajar sembilan tahun, program orang tua asuh, serta pemberian
beasiswa bagi murid yang kurang mampu.
c.
Untuk
mengatasi kesenjangan sosial, diupayakan melalui program pengentasan kemiskinan
atau peningkatan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
TUGAS KELOMPOK
LATIHAN
A. Pilihlah
jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (x)pada huruf didepannya!
1. Jumlah
penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Rumus untukmenghitung
pertumbuhan penduduk alami adalah;
a. Pi = P + ( L
– M)
b. Po = Pi + ( L
– M)
c. P = Po + (L –
M)
d. Pi = Po + (L
– M )
2. Tingkat
kelahiran adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada
sustu periode tertentu. CBR suatu daerah tertulis sebesar 35, artinya, bahwa;
a. Setiap
100.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
b. Setiap 10.000
orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
c. Setiap 100
orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
d. Setiap 1000
orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
3. Kepadatan
penduduk di pulau Sulawesi tahun 2000 adalah sebesar 73, artinya bahwa;
a. Setiap 100
Km2 terdapat jumlah penduduk 73 orang
b. Setiap 10000
m2 terdapat jumlah penduduk 73 orang
c. Setiap 1000
Km2 terdapat jumlah penduduk 73 orang
d. Setiap 1 Km2
terdapat jumlah penduduk 73 orang
4. Piramida
penduduk Indonesia termasuk kelompok piramida penduduk muda, sebab;
a. Dasar piramidanya lebih pendek
dibanding bagian atasnya
b. Dasar piramidanya sama panjang
dibanding bagian atasnya
c. Bagian tengah piramidanya lebih
panjang dibanding dasarnya
d. Dasar piramidanya lebih panjang
dibanding bagian atasnya
5. Beban ketergantungan di Nusa Tenggara
Barat adalah 87, artinya bahwa;
a. Setiap 10.000
orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia non produktif
b. Setiap
100.000 orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia non
produktif
c. Setiap 100
orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia non produktif
d. Setiap 1000
orang penduduk usia produktif menanggung 87 orang penduduk usia non produktif
B. Jawablah
dengan singkat!
1. Penduduk
Sidoarjo pada tahun 2000 berjumlah 3.250.000 orang. Kelahiran bayi pada tahun
itu = 130.255 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15 – 49 tahun pada
pertengahan tahun 2000 = 925.255 orang.
Berapa GFRnya = ....................
2. Berdasarkan
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin penduduk suatu negara dapat
dikelompokkan atas ;
a.......................................
b. ........................................
c. ......................................
3. Jelaskan mengapa angka harapan hidup
tiap-tiap provinsi berbeda-beda?
4. Mengapa
transmigrasi merupakan pilihan kebijaksanaan kependudukan bagi pemerintah?
5. Upaya apa yang dapat mencegah
urbanisasi di kota-kota besar?
C. Isilah
titik-titik pada tabel berikut dengan jawaban secara singkat dan jelas!
Tuliskan
jawabanmu pada kolom dalan tabel berikut:
BAB III
|
LINGKUNGAN HIDUP DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
disebabkan oleh
ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, perhatikan gambar 3.1
dan 3.2
A.
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Ditinjau dari
fungsinya, ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu:
a. Komponen
Autotrofik; yaitu makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan sendiri dan
dapat mengubah sendiri zat-zat anorganik menjadi zat organik dengan bantuan
sinar matahari dan hijau daun atau chlorofil. Contoh komponen ini adalah
rumput, gandum, padi dan jagung.
b. Komponen
Heterotrofik; yaitu makhluk hidup memanfaatkan bahan-bahan organik yang telah
tersedia sebagai bahan makanannya, karena ia tidak dapat membuat makanan sendiri.
Contohnya adalah manusia, binatang, dan jasad renik.
Ditinjau dari
segi penyusunannya, ekosistem terdiri atas empat komponen yaitu:
a. Produsen;
adalah makhluk hidup autotrofik yaitu tumbuhan yang berhijau daun yang mampu
membentuk zat organik sebagai bahan makanan melalui proses fotosintesis.
b. Konsumen;
adalah makhluk hidup heterotrofik yang tidak mampu membuat makanan sendiri atau
dengan kata lain tergantung pada makhluk hidup yang lain, contohnya manusia dan
binatang.
c. Pengurai
disebut juga dekomposer adalah makhluk hidup tingkat rendah (mikroorganisme)
heterotrofik yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati
menjadi bahan anorganik, contohnya adalah jasad renik dan bakteri pengurai.
d. Abiotik yaitu
komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, dan udara komponen ini
adalah benda mati yang dapat mendukung kehidupan makhluk untuk kelangsungan hidupnya.
TUGAS KELOMPOK
B. UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN HIDUP
Unsur –unsur lingkungan hidup dapat
diperhatikan pada skema 3.3 berikut:
1. Unsur Fisik
Unsur
fisik yang terdapat dalam lingkungan hidup terdiri atas tanah, air, udara,
sinar matahari, senyawa kimia dan sebagainya. Fungsi dari unsur fisik dalam
lingkungan hidup adalah sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Sebagai
contoh, air diperlukan oleh semua makhluk hidup untuk mengalirkan zat-zat makanan,
dan matahari merupakan energi utama untuk bergerak atau berubah. Jika unsur ini
tidak ada, maka semua kehidupan yang terdapat di muka bumi ini akan terhenti.
Jadi makhluk hidup sangat tergantung dari keberadaan unsur fisik tersebut.
Tanah
merupakan unsur fisik lingkungan yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
Hubungan makhluk hidup dengan tanah sangatlah erat, karena mereka berasal dan
hidup dari dan di atas tanah. Kelangsungan hidup manusia di antaranya
tergantung dari tanah dan sebaliknya tanah pun memerlukan perlindungan manusia
untuk keberlanjutannya sebagai tanah yang memiliki fungsi. Jenis tanah berbeda-beda
tergantung tempat di mana tanah itu berada. Tanah-tanah di daerah tropik tentu
saja berbeda dengan tanah yang berada di daerah sub tropis atau kutub. Lapisan
tanah teratas pada suatu penampang tanah biasanya mengandung banyak organik dan
berwarna gelap karena akumulasi bahan organik, perhatikan Gambar 3.4.
Air
selalu berada dalam daur hidrologi, sehingga jumlahnya relatif tetap. Air hujan
yang turun ke bumi, sebagian meresap ke dalam tanah ada yang dihisap oleh akar
tumbuh-tumbuhan dan ada pula yang melalui tanah dan batuan bergabung menjadi
satu dengan air tanah.
Air
permukaan dan air yang ada pada makhluk hidup menguap menjadi awan, yang apabila
terkena dingin akan mengembun dan turun sebagai hujan.
Air
di permukaan bumi kurang lebih sebanyak 1.360.000.000 km3 terdiri atas air asin
sebanyak 1.322.600.000 (97,25%) dan tawar sebanyak 37.400.000 km3 (2,75%). Air
asin tersebar di lautan dan air tawar tersebar sebagai air atmosfer (0,035%,
air permukaan (1%), air tanah (23,97%), dan salju/es (75%). Kebutuhan manusia
akan air menjadi sangat berarti jika dihubungkan dengan: (1) pertambahan
penduduk, (2) kebutuhan pangan, (3) peningkatan industrialisasi, dan (4)
perlindungan ekosistem terhadap teknologi. Umumnya air digunakan manusia untuk
keperluan domestik, pertanian, industri, perikanan, pembangkit listrik tenaga air,
navigasi, dan rekreasi.
Udara
merupakan sumber kehidupan yang utama bagi semua makhluk hidup tentunya kita
sudah mengetahuinya. Namun, tahukah nilai guna yang lain dari udara? Sekarang kita
diskusikan bersama-sama, jika kita bepergian dari Balikpapan menuju Denpasar
selain melalui laut melalui apakah? Jika kita melakukan percakapan jarak jauh
dengan telepon, mendengarkan lagu melalui radio dan menonton sinetron melalui
TV, melalui apakah gelombang suara dan gambar tersebut dirambatkan? Bumi kita
terbungkus oleh gas yang secara keseluruhan di sebut atmosfer. Atmosfer terdiri
atas berbagai macam gas, antara lain nitrogen, oksigen, karbondioksida, uap
air, dan lain-lain. Nitrogen dan oksigen menempati hampir 99% dari seluruh gas
yang ada. Tebal atmosfer sekitar 90 km yang tersusun dari lapisan-lapisan
troposfer, stratofer, meosfer, dan termosfer. Untuk lebih jelas dapat kita simak
gambar berikut.
2. Unsur Hayati
Unsur
hayati dalam lingkungan hidup ini terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat
di bumi, mulai dari tingkatan rendah sampai ke tingkat tinggi, dari bentuk yang
paling kecil hingga yang paling besar. Sebagai contohnya adalah manusia, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik. Unsur hayati inilah yang saling berhubungan sehingga
membentuk jalinan mulai dari yang sederhana hingga ke yang sangat rumit.
Dalam
organisasi makhluk hidup, unsur hayati memiliki tingkatan, yaitu:
a. Protoplasma;
merupakan zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks,
contohnya adalah lemak dan protein.
b. Sel;
merupakan satuan dasar organisme dan terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung
dalam membran (pemisah).
c. Jaringan;
merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama, contohnya
adalah jaringan otot dan jaringan otak.
d. Organ; adalah
bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya pada manusia
dan hewan adalah kaki, tangan, mata, dan telinga, sedangkan pada tumbuhan
contohnya adalah daun, akar, bunga, dan buah.
e. Sistem organ;
adalah kerjasama antara struktural dan fungsional yang harmonis, contohnya
antara lain kerjasama antara mata dan telinga, mata dan tangan, telinga dan tangan,
dan sebagainya.
f. Organisma;
adalah suatu benda hidup, jasad hidup atau mahkluk hidup contohnya adalah
manusia, binatang, dan tumbuhan.
g. Populasi;
merupakan kelompok organisma yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada
suatu daerah tertentu, contohnya populasi manusia, populasi badak dan populasi
komodo.
h. Komunitas;
merupakan kumpulan dari bebrbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Dalam
jaringan makanan, unsur hayati memiliki tingkatan mulai dari produsen sampai dengan
konsumen tingkat tinggi sebagaimana yang terurai dalam susunan ekosistem,
berikut ini:
a. Produsen, merupakan organisma autotrofik yang
mengolah makanan sendiri melalui tumbuhan berkhlorofil (butiran hijau) dengan bantuan
sinar matahari dan bahan anorganik. Kelompok produsen ini adalah
tumbuh-tumbuhan .
b. Konsumen,
merupakan organisma yang tidak dapat mengolah makanan sendiri melainkan
tergantung kepada organisma lainnya. Konsumen tingkat pertama adalah organisma
pemakan tumbuhan. Kemudian, konsumen tingkat selanjutnya adalah organisma yang
memangsa organisma lainnya sebagai predator dan seterusnya sampai dengan
tingkat tertinggi.
c. Pengurai,
adalah organisma yang hidup dengan cara menguraikan bahan organik yang berasal dari
jasad organisma mati. Contohnya adalah bakteri dan jamur.
3. Unsur Budaya
Di
samping lingkungan fisik alamiah, manusia memiliki lingkungan lain sebagai
corak pelengkap yang disebut sebagai lingkungan budaya. Lingkungan budaya
merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami
dan menginterpretsikan lingkungan. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
disebut sebagai makhluk yang bebas lingkungan, karena secara kodrati kondisi
fisikal manusia tidak dapat beradaptasi dengan segera dan memanfaatkan
lingkungan secara langsung dan pasti berdasarkan kebutuhan manusia.
Unsur
budaya dalam lingkungan hidup adalah sitem nilai, gagasan, keyakinan yang dimiliki
manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk sosial (masyarakat). Unsur
budaya ini dikembangkan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok dan mempermudah hidup.
Sebagai contoh, untuk melawan dinginnya udara, maka manusia menciptakan baju untuk
melapisi badan dan sumber penghangat lainnya. Selain itu, untuk mempercepat produksi
maka diciptakan mesin. Unsur budaya dalam lingkungan hidup merupakan faktor yang
dapat menentukan keseimbangan tatanan lingkungan di mana manusia merupakan
pemegang
kendali.
Lingkungan
yang telah mendapat dominasi dari intervensi manusia biasa dikenal dengan lingkungan
binaan dan lingkungan budaya (bentang budaya). Kehadiran lingkungan budaya ini
dapat menjadi potensi ganggunan bagi keseimbangan, keselarasan dan kelestarian
yang semula terdapat dalam lingkungan alam. Dalam membangun lingkungan, manusia
selalu berorientasi pada kebutuhan dan kepentingannya. Kebutuhan manusia secara
alamiah terdapat pada lingkungan. Kebutuhan tersebut biasanya bertingkat-tingkat
seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Sementara itu, menurut Maslow
(1970(, kebutuhan manusia bertingkat bertingkat secara hierarkis mulai dari
kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan sampai pada kebutuhan
aktualisasi diri.
Segala
bentuk dan ragam serta hierarkis kebutuhan manusia tersedia dan dapat disediakan
pada lingkungan, baik melalui sumberdaya alam maupun penyediaan sarana dan
prasarana melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
TUGA SKELOMPOK
C. ARTI
PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN
1. Wahana Bagi
Keberlanjutan Kehidupan
Lingkungan
hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu
jaringan kehidupan. Di dalamnya terdapat berbagai siklus yang menunjang
kehidupan seperti siklus energi, siklus air, dan siklus udara. Siklus-siklus
ini merupakan sistem yang mengatur proses keberlanjutan kehidupan. Selain itu
terdapat pula transfer makanan dari sumbernya melalui makhluk hidup secara
berantai dengan cara makan memakan melalui rantai makanan. Jaringan
makanan tersebut
merupakan pola hubungan rantai makanan yang berangkai:
Tanaman
sebagai produsen merupakan tingkat yang paling rendah, kemudian hewan pemakan
tanaman (herbivora), dan terakhir adalah hewan pemangsa hewan lainnya (karnivora).
Terdapat dua tipe rantai makanan, yaitu:
a. Rantai
makanan yang dimulai dari tanaman hijau – pemakan tanaman – pemakan daging.
b. Rantai
makanan yang melalui materi makhluk hidup yang telah mati yaitu mikroorganisme
pengurai.
2. Tempat
Tinggal (Habitat)
a.
Populasi,
yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu
daerah. Contohnya adalah populasi manusia, populasi badak, populasi burung, dan
populasi banteng.(Gambar 3.6)
b.
Komunitas,
yaitu semua populasi dari berbagai jenis yang menempati daerah atau kawasan
tertentu. Contohnya populasi manusia, populasi kerbau, populasi burung dan
populasi kambing yang hidup dan berkembang biak pada satu daerah membentuk komunitas.
c.
Ekosistem,
merupakan tatanan kesatuan secara menyeluruh antara seluruh unsur lingkungan,
tidak hanya komponen komunitas saja tetapi juga komponen non-hayati. Di antara
komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan saling mempengaruhi
membentuk suatu sistem dengan nama ekosistem.
Contohnya
ekosistem laut, ekosistem sungai, ekosistem pesawahan, ekosistem pantai (Gambar
3.7)
d.
Biosfera,
merupakan lapisan bumi tempat ekosistem berlangsung, kuran glebih 9000 m di
atas permukaan bumi dan beberapa meter di bahwa permukaan tanah serta beberapa
meter dibawah permukaan tanah, serta beberapa ribu meter dibawah permukaan
laut.
Tempat
Mencari Makan (Niche)
Contohnya:
(1)
Tumbuhan membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari dan hijau daun,
(2) Tikus memakan bulir-bulir padi di ladang, (4) Kelinci, kerbau, dan sapi memakan
dedaunan dan rumput hijau, (5) Ular memangsa tikus di sawah, (6) Burung elang
memangsa Kelinci, dan (7) Anjing hutan memangsa kelinci (Gambar3.8)
Jika
salah satu rantai makanan terputus maka akan berakibat kelaparan dan kematian hewan
yang lainnya. Contohnya, jika tumbuhan punah maka kambing, kerbau dan sapi akan
mati, selanjutnya harimau akan mati. Dengan demikian, punahnya salah satu
spesies akan berdampak pada musnahnya spesies-spesies yang lainnya pemangsa
spesies itu, lebih lanjut akan merembet pada spesies yang lainnya sehingga
terjadi kemusnahan berbagai jenis spesies.
D. Kerusakan
Lingkungan Hidup
1. Kerusakan Lingkungan Hidup yang
Disebabkan Oleh Proses Alam
a) Letusan Gunung Api
Kerusakan
tersebut antara lain:
1) Letusan
gunung api melemparkan berbagai material padat yang terdapat di
dalamnya seperti batuan, kerikil, dan pasir yang dapat menimpa
perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2) Hujan abu
vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya pernafasan
juga pemandangan yang gelap. Di samping itu, timbunan abu yang tebal
dapat menutupi areal pertanian dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3) Lava panas
yang meleleh akan merusak bahkan mematikan apa saja yang dilaluinya. Setelah
dingin, lava tersebut akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman.
4) Awan panas
yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata, dapat menewaskan
makhluk hidup yang dilaluinya.
5) Aliran lahar
dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan turun menimbulkan
banjir.
6) Gas yang
mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk di sekitar gunung
api.
b) Gempa Bumi
Gempa merupakan
sentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di sebelah dalam yang
merambat ke permukaan bumi.Getaran bumi yang demikian hebat jika melanda daerah
pemukiman penduduk yang padat akan menjadi bencana yang hebat. Pada saat gempa berlangsung
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, diantaranya
adalah:
1.
Tanah
di permukaan menjadi merekah, sehingga dapat menyebabkan jalan raya terputus.
2.
Akibat
goncangan yang hebat maka dapat terjadi tanah longsor yang menimbun segala
sesuatu di bawahnya.
3.
Gempa
juga dapat mengakibatkan berbagai bangunan roboh.
4.
Akibat
pengiring gempa dapat terjadi kebakaran karena sambungan pendek aliran listrik
5.
Dapat
terjadi banjir sebagai akibat dari rusaknya tanggul bendungan sehingga tanggul tersebut
bobol dan terjadi banjir.
6.
Gempa
yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami, yaitu gelombang pasang di
laut dan melanda daerah pantai.
c) Badai Siklon
Siklon adalah
tekanan udara rendah berupa angin tipun atau badai, terdapat dua jenis siklon
yaitu siklon di daerah lintang sedang dan siklon di daerah tropik. Kedua tipe
siklon in di belahan bumi Utara bergerak berlawanan dengan jarum jam, sedangkan
di belahan bumi Selatan searah dengan jarum jam. Kerusakan lingkungan
tergantung dari lemah atau kuatnya kecepatan angin. Terdapat tiga tipe siklon,
yaitu:
a.
Siklon
gelombang di daerah lintang sedang dan lintang tinggi, bentuknya dari mulai
yang lemah sampai yang kuat, sehingga sangat merusak lingkungan yang dilaluinya.
b.
Siklon
tropik biasanya terjadi di permukaan laut, dengan kekuatan dari yang sedang sampai
dengan yang sangat kuat.
c.
Tornado
di Amerika Serikat, merupakan siklon yang hebat dari angin yang sangat kuat.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup yang
Disebabkan Oleh Kegiatan Manusia
a) Kerusakan Hutan
Hutan merupakan
paru-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen di udara yang dibutuhkan oleh
manusia dan hewan. Selain itu, hutan merupakan tempat hidup dan sumber makanan
bagi manusia dan hewan. Fungsi lain hutan adalah sebagai penadah air hujan sehingga
dapat meresap ke dalam tanah. Secara rinci hutan dapat berfungsi sebagai berikut:
a.
produksi
hasil hutan seperti kayu dan rotan;
b.
mengatur
keberadaan air di muka bumi ini;
c.
mengatur
kesuburan tanah;
d.
mempengaruhi
unsur-unsur klimatologis seperti; hujan, suhu, panas matahari, angin dan
kelembaban; dan
e.
penampung fauna dan flora bumi.
Namun demikian,
karena hutan menjadi sumber utama kebutuhan manusia dan agak mudah
didayagunakan oleh manusia maka hutan telah banyak mengalami kerusakan. Saat ini
setiap satu menit sekitar 22 hektar hutan tropis di dunia musnah di antaranya
sebagain hutan Sumatera dan Kalimantan. Sekarang kamu bisa menghitung berapa
hektar yang rusak dalam satu jam, kemudian dalam satu hari, selanjutnya satu
bulan bahkan satu tahun. Setiap tahun
sekitar enam juta hektar hutan berubah menjadi padang ilalang.. Dapat kita
bayangkan jika perlakuan manusia terhadap hutan tidak berubah, maka dalam waktu
yang tidak lama lagi kita tidak akan memiliki hutan. Bentuk kerusakan hutan
yang diakibatkan oleh kegiatan manusia antara lain:
1.
Pemanfaatan
sumber daya hutan secara berlebihan sebagai contoh adalah penebangan pepohonan
di hutan untuk keperluan industri kertas, kayu bakar, peralatan rumah tangga,
dan bahan bangunan.
2.
Pengalihan
fungsi hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman atau kegiatan pertambangan.
Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan cara menebang atau membakar pepohanan
yang ada di hutan, sehingga akibatnya terjadi penyempitan lahan hutan.
1.
Punahnya
berbagai jenis hewan dan tumbuhan, sehingga menyebabkan berkurangnya
keanekaragaman hayati.
2.
Terjadi
perubahan iklim karena pengaturan klimatologis seperti hujan, suhu, dan sinar
matahari menjadi tidak lagi berfungsi.
3.
Terjadi
kekeringan pada musim kemarau dan akan terjadi banjir pada musim hujan.
4.
Terjadi
lahan kritis di mana tanah menjadi tidak subur, sehingga tanaman tidak dapat
tumbuh dengan baik.
b) Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan manusia ke dalam suatu wilayah
tertentu sehingga kualitas lingkungan wilayah tersebut menjadi berubah tidak
sesuai lagi dengan peruntukannya. Sebagai contoh, peruntukan air sungai di
antaranya untuk mandi, tetapi karena telah tercemar dan dapat menimbulkan
penyakit seperti gatalgatal, maka tidak dapat lagi digunakan untuk mandi.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pencemaran lingkungan adalah masuknya
atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
alam sehingga kualitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu atau tidak
sesuai lagi dengan peruntukan sehingga tidak berfungsi.
Sementara itu,
limbah adalah benda atau zat yang timbul dari hasil kegiatan manusia yang tidak
digunakan lagi, sehingga dibuang. Limbah tersebut terbagi atas limbah padat,
cair, dan gas.
a.
Pencemaran Akibat Limbah Padat
1.
Tempat
hidup dan berkembang biak binatang pembawa penyakit seperti lalat dan tikus.
2.
Mengandung
bibit penyakit.
3.
Mengandung
bahan kimia beracun yang membahayakan kesehatan.
4.
Dapat
menyumbat aliran air.
5.
Menyebarkan
bau yang tidak enak.
6.
Dapat
merusak jembatan dan pipa air karena bersifat korosif.
b.
Pencemaran Air
Pencemaran air
merupakan suatu konsentrasi pencemar tertentu di dalam air pada waktu cukup
lama untuk dapat menimbulkan pengaruh tertentu. Jika pengaruh tersebut
berhubungan dengan kesehatan manusia sehingga menimbulkan penyakit tertentu
dinamakan kontaminasi. Jika pengaruh tersebut berhubungan dengan menjadi
terbatasnya air yang tersedia dan memenuhi syarat untuk digunakan dinamakan
pencemaran air. Hasil buangan yang masuk ke dalam air pada waktu dan jumlah
tertentu dapat menimbulkan pencemaran. Pencemaran air dapat menyebabkan
berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga berpengaruh
terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Kualitas air
dapat diketahui melalui seperti di bawah ini:
1.
Secara
fisik dapat diketahui dari warna, bau, temperatur, benda padat, minyak dan oli.
2.
Secara
kimia dapat dilihat dari kandungan kimia baik organik maupun anorganik.
Dalam
kaitan dengan kualitas air Keputusan Menteri KLH Nomor 2 Tahun 1988 telah
menetapkan baku mutu air yang dijadikan standar , yaitu:
1.
Golongan
A: air yang digunakan sebagai air minum tanpa memerlukan pengolahan terlebih
dahulu.
2.
Golongan
B: air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan
keperluan rumah tangga.
3.
Golongan
C: air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4.
Golongan
D: air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk
usaha perkotaan, industri, dan listrik tenaga air.
Bagaimana
pencemaran air dapat merugikan manusia? Diskusikan bagaimana dampak pencemaran
air terhadap kehidupan manusia? Hikmah apa yang didapat dari deskripsi tentang
pencemaran air tersebut? Bagaimana kita harus berperilaku dalam sehari-hari
untuk menyelamatkan air dari pencemaran tersebut? Selamat berdiskusi!
c.
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara
biasanya diakibatkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar yang diakibatkan
oleh proses produksi seperti buangan pabrik, (Gambar 3. 11) kendaraan bermotor,
dan rumah tangga. Pencemaran udara ini berdampak padaantara lain:
1.
Efek
Rumah Kaca Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian diserap oleh bumi,
sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan dari asap kendaraan bermotor, pabrik atau dapur rumah tangga disebut
gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang berlebihan di udara akan berkumpul membentuk
sebuah lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan udara tersebut memayungi
dan menyelimuti bumi.
Lapisan udara
yang mengandung gas rumah kaca memiliki sifat dapat ditembus oleh sinar
matahari tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke udara. Dengan demikian
sinar matahari yang jatuh kepermukaan bumi akan terperangkap oleh lapisan gas
rumah kaca. Sinar matahari yang terperangkan pada lapisan udara akan menaikkan
suhu sekitarnya menjadi lebih panas dari biasa. Panas yang dirasakan saat itu
adalah seperti ketika berada dalam rumah kaca. Itulah sebabnya disebut efek
rumah kaca. (Gambar 3.13)
Dampak efek
rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi adalah terjadi peningkatan suhu
udara sehingga akan terjadi perubahan iklim dunia. Apa yang terjadi jika suhu
bumi menjadi panas?
a.
Es
di kutub mencair yang mengakibatkan permukaan laut naik, sehingga daerah pantai
dan pulai-pulau kecil dapat tenggelam.
b.
Udara
yang terlalu panas tidak baik bagi tanaman, sehingga pertanian akan rusak dan
produksi akan berkurang.
2.
Kerusakan
Lapisan Ozon Saat ini lapisan ozon sudah menipis, bahkan di atas kutub Selatan sudah
membentuk lingkaran yang kosong dan cukup besar. Apakah lapisan ozon? Lapisan
ozon berada di lapisan udara stratosfer. Ia memiliki rumus kimia 03, nama
latinnya adalah Ozon. Itulah sebabnya dinamakan lapisan ozon. Lapisa ozon
merupakan suatu lapisan udara yang memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet
yang berasal dari matahari. Dengan adanya lapisan ozon sinar ultraviolet tidak
semuanya jatuh ke permukaan bumi. Hanya sebagian kecil saja sinar ultraviolet yang
sampai ke permukaan bumi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manusia.
Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan
manusia adalah sebagai berikut:
a.
Bila
sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh ke permukaan bumi, maka akan membahayakan
mahkluk hidup bahkan akan menimbulkan kematian.
b.
Ketika
sinar ultraviolet mengenai lapisan Ozon,(Gambar 3.14) maka sebagian besar akan
terserap. Hanya sebagian kecil saja yang sampai ke permukaan bumi.
c.
Bila
lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan sampai ke
permukaan bumi. Bila hal itu terjadi, maka di permukaan bumi tidak akan ada
kehidupan seperti sekarang.
Proses rusaknya
lapisan ozon adalah sebagai berikut:;
a.
Lapisan
ozon akan bereaksi dengan zat-zat tertentu yang sampai ke lapisan itu. Zat yang
bereaksi dengan lapisan ozon itu di antaranya adalah Flourokarbon.
b.
Flourokarbon
banyak terdapat pada barang buatan manusia, seperti lemari es, mesin pendingin
udara, busa, semprotan minyak wangi, dan semprotan insektisida.
c.
Flourokarbon
yang membumbung ke udara akan masuk ke lapisan Ozon. Selanjutnya, Flourokarbon
akan mengambil lapisan ozon, sehingga lapisan menjadi berkurang.
d.
Jika
hal itu terjadi secara terus menerus, maka lapisan ozon akan rusak. Makin lama
akan makin tipis, bahkan mungkin hilang.
Bagaimana jika
lapisan ozon menipis? Sudah tentu sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan
bumi dalam jumlah yang melebihi ambang batas.
Jika sinar
ultraviolet yang berlebihan sampai ke permukaan bumi, maka ia akan mempengaruhi
kehidupan manusia antara lain:
1.
Dapat
menimbulkan penyakit kanker kulit.
2.
Dapat
menimbulkan penyakit katarak mata.
3.
Dapat
mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh, sehingga petani sulit bercocok tanam.
4.
Menimbulkan
pemanasan global.
3.
Hujan
Asam
Hujan asam
terjadi akibat dari bercampurnya senyawa sulfat, nitrat, dan oksida dengan air
hujan. Senyawa tersebut bereaksi dengan air hujan menghasilkan senyawa asam
sulfat, asam nitrat dan asam bikarbonat (Gambar 3.15). Senyawa - senyawa
tersebut biasanya dihasilkan oleh industri seperti pengecoran logam, batu bara
dan minyak bumi.
Bagaimana dampak
hujan asam terhadap kehidupan manusia? di antaranya adalah:
a.
Air
dengan keasaman seperti itu dapat merusak tumbuhan.
b.
Menyebabkan
karat pada benda logam, merusak marmer, dan beton.
c.
Pada
sungai dan danau akan mempengaruhi kehidupan air tawar seperti ikan,plankton,
serta biota lainnya.
E. UPAYA
PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya
pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada Undang-Undang
No 23 tahu 1997, yaitu Pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya
untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau
dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan demikian Menggunakan
pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat digunakan dan
dimanfaatkan.
Selain
itu, agar kekayaan sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi saat ini dan juga
oleh generasi yang akan datang. Upaya pelestarian yang langsung ditangani,
antara lain:
Upaya
yang dilakukan, antara lain melalui tata guna lahan, peraturan TPTI (Tebang
Pilih Tanam Indonesia), reboisasi, (Gambar 3.16) dan sistem tumpang sari pada
pertanian. Salah satu cara reboisasi adalah dengan sistem tumpang sari.
Dalam
sistem ini peladang diperbolehkan menanam tanaman pangan di antara larikan
pohon dengan perjanjian memelihara pohon hutan yang ditanam. Setelah kira-kira
lima tahun, ketika pohon telah menjadi besar, ia harus pindah. Dalam hal ini sering
terjadi pelanggaran yaitu dengan mematikan pohon hutan yang ditanam, sehingga
tidak jarang lalu terjadi tumpang sari yang menetap.
2. Upaya
pelestarian tanah dan sumber daya air
3. Upaya
pelestarian sumber daya udara
Pencegahan
dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan
gas. Selain itu, penanaman pohon-pohon pembatas jalan raya dan hutan kota sebagai
paru-paru kota. Juga diadakan uji emisi buangan gas terhadap kendaraan seperti yang
telah di lakukan di Jakarta.
4. Upaya
pelestarian keanekaragaman hayati
Bagaimana kita
turut mengupayakan pelestarian lingkungan hidup?
1.
Menghemat
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui contohnya adalah menghemat
penggunaan minyak dan gas bumi dan batubara.
2.
Menggunakankan
alat pendingin udara (AC) dan lemari es yang tidak mengandung freon.
3.
Mengurangi
penggunaan busa untuk alas tidur, kursi dan jok mobil.
4.
Tidak
menggunakan semprotan untuk minyak wangi dan obat insektisida.
5.
Menggunakan
saringan udara pada kendaraan bermotor, pabrik, dan dapur rumah tangga.
6.
Menanam
kembali pohon muda untuk menggantikan pohon yang telah ditebang.
7.
Menghemat
penggunaan kertas dan pensil, sebaiknya menggunakan kertas yang masih kosong
meskipun bekas.
8.
Menggunakan
air sehemat mungkin dengan cara jangan sampai keran air terbuka terus hingga
air terbuang percuma serta menggunakan air bekas mencuci untuk menyiram tanaman,
tidak langsung dibuang.
9.
Memilah-milah
sampah menurut jenisnya: sampah organik (daun, sisa makanan, dan kertas) dan
sampah an-organik (plastik, botol dan kaleng), sehingga dapat didaur ulang.
F. PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
1. Pengertian
Pembangunan
adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana. Sumber daya yang
mendukung pembangunan tersebut antara lain:
a.
Sumber
daya alam: air, tanah, udara, hutan, kandungan mineral, dan keanekaragaman
hayati.
b.
Sumber
daya manusia: jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan kebudayaan.
c.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi: transportasi, komunikasi, teknologi, ilmu
pengetahuan, dan rekayasa.
Sumber daya
tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam penggunaannya harus secara cermat
dan hati-hati. Ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki
negara dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan seperti:
a.
polusi
lingkungan: pencemaran air, tanah, dan udara
b.
permasalahan
sumber daya alam: kerusakan hutan, kepunahan hewan dan tumbuhan, serta
perluasan lahan kritis.
c.
permasalahan
permukiman: sanitasi, pemukiman kumuh, air bersih, dan kesehatan lingkungan.
Hal itu
mendorong upaya untuk memadukan antara pembangunan dengan lingkungan, karena
lingkungan berfungsi sebagai penopang pembangunan secara berkelanjutan. Jika
pembangunan secara terus menerus tidak memperhatikan faktor lingkungan, maka lingkungan
hidup akan rusak dan keberlanjutan pembangunan itu sendiri akan terancam.
Jadi apakah
pembangunan berkelanjutan itu? Pembangunan berkelanjutan adalah upaya peningkatan
kualitas manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pada
prosesnya, pembangunan ini mengoptimalkan manfaat sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan iptek dengan menserasikan ketiga komponen tersebut, sehingga dapat
berkesinambungan. Pembangunan berkesinambungan ini dikenal dengan pembangunan berkelanjutan,
yaitu: pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memperhatikan pemanfaatannya
baik untuk generasi masa kini maupun generasi yang akan datang (WCED,1987: 59).
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan global yang dihasilkan
oleh KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Di dalamnya terkandung dua
gagasan penting, yaitu:
a.
Gagasan
kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup, di sini yang
diprioritaskan adalah kebutuhan kaum miskin.
b.
Gagasan
keterbatasan, yakni keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
baik masa kini maupun masa yang akan datang.
Hal ini berarti,
upaya peningkatan kualitas manusia yang dilakukan pada masa ini harus
mempertimbangkan juga kualitas manusia pada masa yang akan datang. Dalam memanfaatkan
lingkungan sebagai penopang pembangunan harus pula memperhitungkan keterbatasannya,
sehingga tidak boleh serakah agar tidak habis pada saat ini. Hal yang penting
dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan adalah:
a.
Proses
pembangunan hendaknya berlangsung terus menerus dengan ditopang oleh kualitas
lingkungan dan manusia yang berkembang secara berkelanjutan.
b.
Lingkungan
hidup memiliki keterbatasan sehingga dalam pemanfaatannya akan mengalami
pengurangan dan penciutan.
c.
Semakin
baik kualitas lingkungan maka semakin baik pula pengaruhnya terhadap kualitas
hidup yang tercermin antara lain pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya
tingkat kematian.
d.
Penggunaan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dilakukan sehemat mungkin dan
dicari sumber daya alternatif lainnya, sehingga dapat digunakan selama mungkin.
e.
Pembangunan
yang dilakukan memungkinkan meningkatkan kesejaheraan genarasi sekarang tanpa
mengurangi kesejahteraan generasi yang akan datang.
2. Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan
memiliki karakteristik yang khas yang berbeda dengan pola pembangunan lainnya
yang selama ini dilaksanakan. Ciri-ciri tersebut antara lain:
a.
Menjamin
pemerataan dan keadilan; strategi pembangunan yang berkelanjutan dilandasi oleh
pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, lebih meratanya kesempatan perempuan,
dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan.
b.
Menghargai
keanekaragaman hayati; keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan.
Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam
selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang.
c.
Menggunakan
pendekatan integratif; dengan menggunakan pendekatan integratif, maka keterkaitan
yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa
kini dan yang akan datang.
d.
Menggunakan
pandangan jangka panjang; untuk merencanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat digunakan dan
dimanfaatkan.
A. Pilih jawaban
yang paling benar, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf Didepannya
1. Yang dimaksud dengan lingkungan hidup
adalah ;
a. lingkungan dimana tempat para makhluk bisa
hidup
b. lingkungan di luar suatu organisme yng terdiri
atas makhluk hidup seperti tumbuhtumbuhan, hewan, dan manusia
c. lingkungan tempat beinteraksi antara maklhluk
manusia dengan habitatnya
d. lingkungan
tempat interaksi antara hewan dan tumbuhan pada suatu tempat.
2. Berikut ini
yang bukan termasuk komponen autotrofik adalah sebagai berikut;
a. gandum
b. kedelai
c. amuba
d. padi dan
jagung
3. Antara
unsur-unsur lingkungan hidup satu dengan lainnya saling berhubungan tidak bisa dipisah-pisahkan,
merupakan kesatuan fungsi yang dikenal dengan istilah ekosistem. Beriku ini
yang tidak termasuk unsur hayati adalah sebagai berikut:
a. Manusia
b. matahari
c. tumbuhan
d.
jasad renik
4. Kerusakan lingkungan hidup bisa terjadi disebabkan
oleh proses alam dan disebabkan oleh kegiatan manusia. Berikut ini
kerusakan-kerusakan lingkungan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia adalah;
a. banjir bandang
b. tsunami
c. pencemaran air dan tanah
d. pencemaran udara.
5. Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat
mnyeimbangkan oksigen di udara yang dibutuhkan manusia dan binatang. Berikut
ini yang diderita akibat kerusakan hutan adalah:
a.Terjadi
perubahan iklim, karena pengaturan klimatologisnya tidak berfungsi
b.Terjadi
kekeringan, banjir pada musim hujan
c.Timbul lahan
kritis di mana-mana tanah menjadi tidak subur
d.Berubahnya
berbagai jenis hewan menjadi spesies lain
B. Jawablah
dengan singkat
1. Tuliskan efek rumah kaca terhadap kehidupan
di muka bumi!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gas
rumah kaca!
3. Jelaskan bagaimana terjadinya hujan
asam!
4. Jelaskan dampak hujan asam terhadap
kehidupan manusia!
5. Bagaimana upaya kita melestarikan
tanah dan air?
C. Isilah titik
pada tabel berikut dengan jawaban singkat dan jelas! Tulis jawabanmu
pada kolom dalam tabel berikut:
DAFTAR
PUSTAKA
A.,
Ritonga. 2001. Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI.
A.K.
Pringgodigdo. 1980. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian
Rakyat.
Abdulrachmat,
Idris. 1997. Pendidikan Kependudukan. Bandung: FKIS IKIP Bandung.
Bemmelen,
RW. Van. 1949. The Geology of Indonesia. The Hague: Government Printing
Office.
Brown,
L.R. 1992. Tantangan Masalah Lingkungan Hidup. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Darmawijaya,
Isa. 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Encyclopedia
of Lands and Peoples. 1995. Australia: Kingfisher.
Moch.
Enoh. 2005. Geografi Regional Indonesia. Unipress –UNESA.
Pollard,
Ah, dkk 2004. Demografi. Jakarta. Bina Aksara.
Soerjani,
1990. Lingkungan, Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan.
Jakarta: UI Press.
Soeroso,
Santoso. 2004. Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di
Indonesia. Jakarta: EGC.
Sumartono,
Gatot P. 2005. Hukum Lingkungan Hidup. Jakarta: Sinar Grafika.
Langganan:
Postingan (Atom)